Hari Pertama BK, Aeromodeling Raih 1 Perak

BEKASI—Cabang Olahraga Aeromodeling Kota Bekasi baru mampu meraih satu perak di hari pertama Babak Kualifikasi (BK), yang diselenggarakan di Lanud Sulaiman, Bandung Jawa Barat (Jabar). Satu perak itu diperoleh dari nomor OHLG atau outdoor hand launched glider.

Adalah Rizky Maulana yang mampu mendulang perak pada BK yang berlangsung sejak 28 Februari sampai 7 Maret 2018. Din kelas OHLG putra tersebut, Rizky meraih poin 235.99 poin. Ia kalah dari atlet Kota Bandung, Dhimas Ardiansyah yang memeroleh poin 299.05. Sementara peraih medali perak dengan poin 224.89 kembali diraih atlet Kota Bandung atas nama Muadz Muhandzdzib.

Atlet Kota Bekasi lainnya, M Miftah Rasyid harus puas diperingkat ke-7 dan Fajar Suryanto peringkat ke-27 dari 36 peserta yang mengikuti. Terkait raihan itu, Ketua Aeromodeling Kota Bekasi, Sabat Santoso mengatakan, seluruh peserta masih beradaptasi dengan lokasi pertandingan. “Rata-rata para atlet masih kalah dari atlet Kota Bandung yang sudah menguasai landasan,” katanya Jumat (2/3).

Kendati begitu, Sabat mengaku optimistis, Kota Bekasi akan meraih medali lebih baik pada nomor-nomor lain. Salah satu nomor yang menjadi andalan yakni, pada nomor F3R yang besok Sabtu (3/3), akan dipertandingkan.

Di BK kali ini, ada 11 daerah yang mengikuti antara lain; Kota Bandung, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Tasikmalaya, Cirebon, Cimahi dan Kabupaten Purwakarta.

Ada tiga kelas yang dipertandingkan pada BK, masing-masing; Free Flight, Control Line dan Radio Control. Adapun aturan peserta lomba di antaranya; atlet yang mendapatkan medali pada PON XIX 2016 di Jabar, diperkenankan menjadi peserta BK namun tidak bertanding dalam mata lomba yang memperebutkan medali atau boleh ikut bertanding namun tidak mendapatkan peringkat.

Aturan lain, dalam satu nomor lomba, setiap peserta dari Pengcab dibatasi hanya lima peserta dan jumlah peserta dalam satu kontingen dibatasi maksimum enam orang. Terkait usia, panitia membebaskan yakni tanpa batasan.